Pantang Mati! Inilah Perjalanan Band DeadSquad Hingga bisa dikenal Sampai saat Ini

Perjalanan Band DeadSquad Hingga bisa dikenal Sampai saat Ini - Mendengar nama Deadsquad tentu sudah tidak asing lagi di telinga para penggemar musik metal atau metalhead di seluruh nusantara. dibentuk pada sekitar tahun 2006 deadsquad pun sukses menjulang nama besarnya hingga saat ini dengan mengusung aliran Technical death metal. tak mudah bagi Deadsquad untuk bisa memperkenalkan scene metal serta membesarkan namanya hingga detik ini, mulai dari pergantian personil, jatuh bangun, konflik, dan banyak permasalahan lain yang kadang lumrah terjadi didalam sebuah band hingga mereka pun mempunyai fans yang di beri julukan “Pasukan Mati”. beragam tour dan event-event besar baik didalam negeri maupun ni ranah internasional pun telah mereka lakukan sehingga namanya deadsquad pun telah menjadi ikonik sebagai band technical death metal dari indonesia di mata dunia. Simak lebih lanjut Perjalanan band deadsquad di bawah ini.

profil biografi perjalanan band metal deadsquad indonesia

Awal Terbentuk DeadSquad

Pada awal terbentuknya pada 2006 lalu band deadsquad ini awalnya hanyalah semata-mata sebagai proyek kecil oleh gitaris dari seringai yakni Ricky Siahaan dan Stevie Item dari Andra & The Backbone yang bertujuan untuk memenuhi keinginan mereka untuk mencoba bermain musik metal, kemudian seiring dengan berjalannya waktu band ini rampung menjadi band penuh.
Demi untuk merampungkan atau mengutuhkan band tersebut didalam scene underground, Stevie item dan Ricky Siahaan pun berinisiatif untuk mengajak beberapa personil dari band metal lain untuk menyelesaikan formasi band ini di antaranya adalah Bassist band Tengkorak yakni Bonny Sidharta, dan mantan anggota siksakubur Andyan Gorust.

Tak menjelang berapa lama, Ricky Siahaan yang merupakan pencetus awal dari band ini pun mengundurkan diri pada Juni 2006, dan lansung digantikan oleh Prisa Adinda dari Zala yang merupakan satu satunya personel perempuan yang pernah ada di dalam Band ini. tak lama kemudian Babal bergabung dalam band ini untuk mengisi posisi frontman atau vokalis. Pada saat-saat ini lah mereka mulai menamai band dengan nama DeadSquad yang artinya pasukan mati.

Namun pada november 2007, satu satunya personel perempuan yang berparas cantik dan juga piawai memainkan lead musik death metal yakni Prisa Adinda yang telah menjadi daya tarik tersendiri para fans deadsquad kala itu pun turut mengundurkan diri dan memilih pindah ke band lain untuk berkarir di bidang musik. setelah hengkangnya gitaris cantik Prisa Adinda dari Deadsquad ini, Akhirnya satu tahun setelahnya mereka baru merekrut personel baru untuk menggantikan posisi prisa sebelumnnya yakni Coki Bollemeyer dari Band Netral pada Oktober 2008. dan pada bulan yang sama pun, vokalis sebelumnnya yaitu Babal di gantikan oleh Daniel Mardhany dari band Abolish Conception untuk mengisi posisi frontman Deadsquad.

Album pertama “Horror Vision” (2009)

Deadsquad horro vision-min

Terhitung berselang tiga tahun pembentukannya, akhirnya band Deadsquad ini pun merilis album perdana mereka pada 9 maret 2009 yang bertajuk “Horror Vision” oleh Rottrevore Records, yang bertepatan pada konser Lamb of God di jakarta. Album perdana mereka inipun turut dirilis ulang oleh label milik malaysia yakni Dark Colloseum. Di dalam album ini terdiri dari 8 buah lagu yang terinfluence oleh band-band besar luar seperti Dying fetus, Sepulture, dan fNecrophagist. Album inilah yang turut melejitkan nama Deadsquad di ranah musik keras indonesia, terkhusus pada salah satu lagu yang berjudul “Manufaktur replika baptis” hasil racikan stevie item dan kawan-kawan yang menjadi ikonik dan akrab terdengar di telinga para penikmat musik cadas di tanah air.

Album kedua Profanatik (2013), dan Hengkangnya Bonny.

Setelah berselang kurang lebih empat tahun dan di barengi dengan kesuksesan album pertama mereka yang berhasil membawa nama deadsquad menjadi lebih dikenal di scene underground tanah air, mereka pun melanjutkan fase album keduanya yang berjuluk Profanatik tepatnya pada November 2013 di naungi oleh Armstretch Records. berbeda jika dibandingkan dari album pertamanya, pada album ini deadsquad tampak lebih menonjolkan kecepatan permainan dan terdengar lebih segar serta khas. Namun setahun setelah perilisan album kedua mereka ini, Bassist mereka Bonny Sidharta menyatakan hengkang dari band pada maret 2014, setelah hengkangnya Bonny kala itu pun deadsquad belum juga menetapkan siapa pengganti resmi yang dibuat. sampai akhirnya mereka merekrut Arslan Musyfia seorang bassist dari band cadas Carnivored untuk mengisi posisi bass.

Album ketiga Tyranation (2016), dan Duka bagi para fans

deadsquad tyranation-min

Pada tahun 2016 setelah gencarnya album-album mereka sebelumnnya, Deadsquad kembali merilis album anyar nya yang bertajuk “Tyranation”. yang sekaligus di promosikan lewat tour album pertama kali mereka di negeri sakura jepang. Salah satu lagu yakni Pragmatis Sintetis dari album ini berhasil meraih penghargaan Karya Produksi Metal/Hardcore Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2017.

Namun di balik anyar nya album ini, ternyata perlahan menjadi duka bagi para Pasukan mati yang merupakan sebutan untuk fans Deadsquad ini dikarenakan setelah kehadiran album Tyranation ini, formasi terakhir deadsquad pada tahun 2017 hanya menyisakan Stevie Item sang gitaris, dan Daniel Mardhany sang frontman (vokalis). Deadsquad harus rela ditinggal pergi oleh hengkangnya bassist mereka Arslan Musyfia yang kerap di sapa alan tak lama setelah hengkangnya sang Drummer yakni Andyan Gorust yang telah menjadi rusuk bagian dari Deadsquad sejak awal pembentukkannya, setelah mebubuhi tiga album penuh bersama DeadSquad dan ikut menancapkan nama besar deadsquad hingga sekarang ini, Andyan Gorust pun menyatakan mengundurkan diri dari band Deadsquad. dalam pernyataan singkatnya, Gorust sudah tidak memiliki kenyamanan lagi bersama dengan Deadsquad dan gorust pun meminta maaf sebesarnya kepada para pasukan mati yang telah menemani perjalanan musiknya sejak awal, dan setelahnya Andyan Gorust beserta Arslan Musyfia memilih bergabung bersama band Hellcrust untuk melanjutkan debut karir musiknya di ranah musik keras.

Formasi Akhir, Kebangkitan!

Setelah kehadiran album ketiga mereka tyranation serta hengkangnya beberapa personel inti dari deadsquad yang tentu menjadi cambukan bagi tegaknya band ini, walau hanya dinaungi oleh Stevie item dan sang vokalis Daniel Mardhany bukan tak mungkin bagi mereka untuk kembali merangkah tancapkan kembali Deadsquad dari keterpurukan. Tak menjelang berapa lama dan juga dihadapkan oleh berbagai event, deadsquad harus kembali bangkit kembali merangkul personel untuk baru bisa menggantikan posisi bassist dan drummer. dan akhirnya deadsquad kembali menunjukkan taringnya dengan formasi akhir yang berawak Daniel Mardhany (vocal), Stevie item (gitar), Alvin Eka Putra (drum), Kharisma (gitar), dan Anak Agung Gde (bass).

formasi terakhir band deadsquad 23544
Formasi Terakhir DeadSquad 2018
Dan dengan formasi baru mereka ini, Deadsquad berhasil menggarap single terbaru nya yang bertajuk Blessphemy pada juni 2018 kemarin. Blessphemy ini diambil dari split album pertama Deadsquad bersama band experimental grindcore asal negeri sakura jepang yaitu The Kandarivas. Split album mereka tersebut bertajuk 3593 Miles of Everloud Musick. Sembari dengan perilisan single terbaru ini, Deadsquad kembali melakukan tour ke Jepang yang di beri judul Spawning Snakegoat Seeds Japan Tour 2018. Kedatangan mereka di negeri sakura itupun disambut oleh sejumlah personel dan metalhead disana.

Dengan berbagai konflik dan pergantiantian personel yang dihadapipun, sampai saat ini Band Deadsquad masih aktif menunjukkan taringnya sebagai band cadas death metal tanah air, dan akan terus berkarya demi turut mensukseskan scene underground di tanah air maupun didunia.

0 Response to "Pantang Mati! Inilah Perjalanan Band DeadSquad Hingga bisa dikenal Sampai saat Ini"

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan kata yang sopan dan santuy